Jumat, 20 Mei 2011

Pengertian Tes Potensi Akademik (TPA)



Tes Potensi Akademik (TPA) adalah sebuah tes yang bertujuan  untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang di bidang keilmuan (akademis). Tes ini juga sering dihubungkan dengan kecerdasan seseorang. Tes Potensi Akademik ini juga identik dengan tes GRE (Graduate Record Examination) yang sudah menjadi standar internasional.

Saat ini, TPA  telah menjadi tes standar penyaringan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), rekrutmen karyawan swasta, serta karyawan BUMN. Bahkan kenaikan jabatan setingkat manajer di berbagai perusahaan juga mempersyaratkan karyawannya mencapai TPA dengan skor minimum tertentu. Tes Potensi Akademik juga umum dipakai sebagai tes penerimaan mahasiswa untuk jenjang S2 dan S3.

Adapun, Tes Potensi Akademik ini umumnya memiliki empat jenis soal. Yaitu, tes verbal atau bahasa, tes numerik atau angka, tes logika, dan tes spasial atau gambar.
Tes verbal berfungsi untuk mengukur kemampuan seseorang di bidang kata dan bahasa. Tes ini meliputi tes sinonim (persamaan kata), tes antonim (lawan kata), tes padanan hubungan kata, dan tes pengelompokan kata.

Tes angka berfungsi mengukur kemampuan seseorang di bidang angka, dalam rangka berpikir terstruktur dan logis matematis. Tes ini meliputi tes aritmetik (hitungan), tes seri angka, tes seri huruf, tes logika angka dan tes angka dalam cerita.

Tes logika berfungsi mengukur kemampuan seseorang dalam penalaran dan pemecahan persoalan secara logis atau masuk akal. Tes logika ini meliputi tes logika umum, tes analisa pernyataan dan kesimpulan (silogisme), tes logika cerita dan tes logika diagram.

Sedangkan tes spasial atau tes gambar, berfungsi mengukur daya logika ruang yang dimiliki seseorang. Tes ini meliputi antara lain tes padanan hubungan gambar, tes seri gambar, tes pengelompokan gambar, tes bayangan gambar dan tes identifikasi gambar.


Ada banyak model TPA, salah satu model TPA, yang mempunyai kemungkinan keluar adalah psikotes kemampuan Penalaran Analitik, yang biasanya ditujukan untuk mengukur kemampuan membaca, mencerna, menganalisis, dan melakukan perhtungan denan cepat dan teliti dan metodis terhadap informasi yang diberikan , contoh soal :

1. Arie mempunyai uang sebanyak setengah dari uang Jatmiko. Jika Jatmiko memberikan Rp 5 milyar kepada Arie, maka Arie akan mempunyai uang Rp 4 milyar lebih sedikit daripada uang terakhir Jatmiko. Berapa jumlah uang mereka ?
a. Rp 14 milyarb. Rp 27 milyarc. Rp 42 milyard. Rp 51 milyar

2. Supiani menyiapkan uang Rp 200 milyar untuk investasi baru. Jika untuk investasi tersebut Supiani membeli tiga buah villa dengan harga Rp 10 milyar per villa dan membangun 5 hotel dengan biaya Rp 25 milyar per hotel. Berapakah sisa uang untuk investasi tersebut ?
a. Rp 40 milyar b. Rp 45 milyar c. Rp 50 milyar d. Rp 55 milyar

3. Indragung membeli 50 ekor sapi senilai Rp. 18.000.000 per ekor dan 2 bulan kemudian membeli 25 ekor sapi seharga Rp. 16.800.000 per ekor. Jika Indragung menghendaki harga rata-rata sapinya Rp. 17.400.000 per ekor, berapakah harga per ekor yang harus dibayar untuk membeli 25 sapi tambahan?
a. Rp. 16.300.000 b. Rp. 16.400.000 c. Rp. 16.500.000 d. Rp. 16.800.000